Ikan gurame termasuk ikan herbivora. Akan makan daun tumbuhan yang lunak semisal talas. Namun apabila hanya makan daun, maka pertumbuhannya akan lambat. Berbeda bila juga diberikan pakan pellet. Pertumbuhannya akan lebih cepat yang berbanding lurus dengan pakan pellet yang diberikan.
Ikan gurame mempunyai pertumbuhan yang lambat, terutama saat dari benih sampai ukuran 250 gr/ekor. Masa ini ada yang mengatakan masa dormansi. Sebenarnya kalau ada yang mengatakan dormansi tidaklah tepat. Karena menurut https://id.wikipedia.org/wiki/, Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan, atau kimiawi. Benih gurame hanya lambat pertumbuhannya ketika di bawah 250 gr/ekor. Ada lagi istilah stagnasi yang diartikan penahanan pertumbuhan ikan. Contohnya pada pemeliharaan patin yang karena tidak dapat menambah air kolam, karena kekeringan. Ikan hanya diberikan pakan ala kadarnya untuk bertahan hidup. Saat air datang baru diberikanpakan sesuai dosis. Dapat juga menahan pertumbuhannya karena pasarnya lesu. saat permintaan tinggi baru dipacu pakannya.
Ada lagi istilah pada pembentukan cysta artemia yang disebabkan karena lingkungan yang tidak mendukung, maka telur berubah menjadi cysta. Lingkungannya terlalu tinggi salinitasnya, sehingga tidak jadi menetas, tetapi membentuk cysta. Cysta Artemia ini yang digunakan para penangkar ikan patin. Cysta Artemia ditetaskan pada wadah tetas dengan diberi garam dan dilakukan aerasi.
Pertumbuhan benih dari 250 gr/ekor ke atas akan lebih cepat bila dibandingkan masa sebelumnya. Oleh karena itu banyak pelaku pembesaran gurame pada segmentasi penggunaan bibit ukuran 250 gr/ekor.
Budidaya pembesaran ikan gurame perlu perilaku "ngarit" seperti memelihara ternak. Karena bisa dibayangkan bahwa pemberian pakan tambahan ikan gurame ini bisa mencapai 20% dari bobot biomassanya setiap hari. Pada umumnya pemelihara gurame telah menyiapkan lahan untuk penanaman talas di sekitarnya, bahkan di lokasi lain yang subur.
Namaun pada kenyataannya masih kurang dan masih mencari ke tempat lain. Apalagi kalau partai besar. perlu tenaga kerja'
Daun yang umum diberikan pada pembesaran gurame adalah daun talas, di samping masih ada daun-daunan lunak yang lain semisal kangkung, pepaya, dan daun-daun yang lainnya. Bahkan banyak juga yang memberikan jenis rumput-rumput yang juga disukai ikan gurame.
Daun pada foto di atas adalah daun rumput yang bisa diberikan untuk pakan tambahan ikan gurame. Rumput perdu ini banyak tumbuh di pekarangan rumah dan kebun di belakang rumah. Ciri-nya daun hijau ada bunga kecil berwarna kuning. Boleh dicoba untuk mengantantisipasi kekurangan daun pakan gurame ini.