href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: agri gurame
Showing posts with label agri gurame. Show all posts
Showing posts with label agri gurame. Show all posts

Sunday, April 16, 2017

Daun Rumput ini Bisa untuk Pakan Gurame



Ikan gurame termasuk ikan herbivora. Akan makan daun tumbuhan yang lunak semisal talas. Namun apabila hanya makan daun, maka pertumbuhannya akan lambat. Berbeda bila juga diberikan pakan pellet. Pertumbuhannya akan lebih cepat yang berbanding lurus dengan pakan pellet yang diberikan.

Ikan gurame mempunyai pertumbuhan yang lambat, terutama saat dari benih sampai ukuran 250 gr/ekor. Masa ini ada yang mengatakan masa dormansi. Sebenarnya kalau ada yang mengatakan dormansi tidaklah tepat. Karena menurut https://id.wikipedia.org/wiki/, Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas keadaan fisik atau lingkungan tertentu. Pemicu dormansi dapat bersifat mekanis, keadaan fisik lingkungan, atau kimiawi. Benih gurame hanya lambat pertumbuhannya ketika di bawah 250 gr/ekor. Ada lagi istilah stagnasi yang diartikan penahanan pertumbuhan ikan. Contohnya pada pemeliharaan patin yang karena tidak dapat menambah air kolam, karena kekeringan. Ikan hanya diberikan pakan ala kadarnya untuk bertahan hidup. Saat air datang baru diberikanpakan sesuai dosis. Dapat juga menahan pertumbuhannya karena pasarnya lesu. saat permintaan tinggi baru dipacu pakannya.

Ada lagi istilah pada pembentukan cysta artemia yang disebabkan karena lingkungan yang tidak mendukung, maka telur berubah menjadi cysta. Lingkungannya terlalu tinggi salinitasnya, sehingga tidak jadi menetas, tetapi membentuk cysta. Cysta Artemia ini yang digunakan para penangkar ikan patin. Cysta Artemia ditetaskan pada wadah tetas dengan diberi garam dan dilakukan aerasi.

Pertumbuhan benih dari 250 gr/ekor ke atas akan lebih cepat bila dibandingkan masa sebelumnya. Oleh karena itu banyak pelaku pembesaran gurame pada segmentasi penggunaan bibit ukuran 250 gr/ekor.

Budidaya pembesaran ikan gurame perlu perilaku "ngarit" seperti memelihara ternak. Karena bisa dibayangkan bahwa pemberian pakan tambahan ikan gurame ini bisa mencapai 20% dari bobot biomassanya setiap hari. Pada umumnya pemelihara gurame telah menyiapkan lahan untuk penanaman talas di sekitarnya, bahkan di lokasi lain yang subur.
Namaun pada kenyataannya masih kurang dan masih mencari ke tempat lain. Apalagi kalau partai besar. perlu tenaga kerja'

Daun yang umum diberikan pada pembesaran gurame adalah daun talas, di samping masih ada daun-daunan lunak yang lain semisal kangkung, pepaya, dan daun-daun yang lainnya. Bahkan banyak juga yang memberikan jenis rumput-rumput yang juga disukai ikan gurame.

Daun pada foto di atas adalah daun rumput yang bisa diberikan untuk pakan tambahan ikan gurame. Rumput perdu ini banyak tumbuh di pekarangan rumah dan kebun di belakang rumah. Ciri-nya daun hijau ada bunga kecil berwarna kuning. Boleh dicoba untuk mengantantisipasi kekurangan daun pakan gurame ini.

Tuesday, April 4, 2017

Kapan sebaiknya larva gurame ditebar ke pendederan I ?





Penetasan telur gurame dapat dilakukan di baskom plastik atau di akuarium. Namun akan lebih praktis bila dilakukan di baskom plastik, karena saat tebar larva tinggal tuang air berisi larva dari dalam baskom plastik. Tentu cara tuangnya tidak langsung dijatuhkan ke dalam air seperti membuang air. Harus dengan aklimatisasi suhu dalam baskom dan suhu air kolam atau baknya. Caranya letakkan baskom ke atas air kolam/bak beberpa saat, kemudian masukkan air kolam/bak ke dalam baskom sedikit-demi sedikit dan atur agar larva/brnih keluar untuk masuk ke kolam/bak. Pemindahan ini saat udara sejuk pada pagi atau sore hari. Jika menggunakan akuarium perlu waktu lama untuk menangkap dan menguras air dalam akuarium.

Telur gurame ditaruh dalam baskom plastik dengn padat tebar 4 – 5 butir/cm2 dengan ketinggian air 15-20 cm. kepadatan telur dihitung per satuan luas permukaan wadah sesuai dengan sifat telur yg mengambang.
Untuk mempertahankan kandungan oksigen terlarut di dalama media penetasan perlu ditambahkan aerasi kecil, tetapi harus dijaga agar telur tidak teraduk dan menumpuk.
Kualitas air media penetasan yg baik adalah suhu 29 – 30oC, nilai pH 6,7 – 8.6 dsn sumber air dari tanah. Bila air sumber mengandung karbondioksida tinggi, nilai pH rendah atau mengandung bahan logam (misalnya besi), sebaiknya diendapkan dulu selama 24 jam.
Telur gurame mengandung banyak minyak yang mebuat telur menjadi mengambang. Ada kalanya diberi busa untuk menyerap minyak yang ada. Setelah diletakkan beberapa saat busa diambil dan diperas untuk membuang minyaknya. Telur akan menetas setelah 36 – 48 jam.

Selama dalam penatasan telur yang berwarna putih yang tidak enetas harus dibuang. Telur ini akan membuat kualitas airnya menurun, di samping itu telur yang berwarna putih ini cepat sekali terserang jamur. Apabila dibiarkan akan ikut menempel telur yang berwarna kuning yang akan menetas dan telur yang bagus ini juga akan terserang jamur, sehingga tak menetas.

Sambil membuang telur yang putih juga dilakukan sipon untuk membuang kotoran.

Pemeliharaan larva

Pada hari keempat bisa dipindahkan ke kolam pendederan I. Hal ini untuk mengantisipasi larva yang akan mati pada hari kle 4 atau ke - 5.
Pakan mulai diberikan pada saat larva berumur 5 – 6 hari berupa cacing Tubifex
Kualitas air sebaiknya dipertahankan pada tingkat suhu 29 – 30 o C, nilai pH 6,5 – 8,0 dan ketinghgian air 15 – 20 cm.

Pendederan I, II, III, IV, dan V

Pemeliharaan benih pada pendederan I – V dapat dilakukan di kolam. Sedangkan di kolam perlu dilakukan persiapan kolam yg meliputi pengolahan tanah dasar, pengeringan, pengapuran, pemupukan, pengisian air dan pengkondisian air kolam. Pengolahan tanah dasar dapat berupa pembajakan, peneplokan dan perbaikan pematang kolam. Pengeringan dilakukan selama 2-5 hari (tergantung cuaca).

Menurut Balai Besar Perikanan Budidaya Air tawar Sukabumi dilakukan segmentasi pendederan gurame sebagai berikut :


Tingkat Pemeliharaan Produksi Ikan Gurame
 
No
Standar
Satuan
P 1
P 2
P 3
P 4
P 5
1
Padat tebar
Ekor/m2
100
80
60
45
30
2
Ukuran benih
Cm
1,0
2.0
4
6
8
3
Pakan
% BB
20
20
10
5
4


Kali/Hari
2
2
3
3
3
4
Pemeliharaan
Hari
20
30
40
40
40
5
Sintasan
%
60
60
70
80
80


 Sekian , semoga manfaat.



Saturday, April 1, 2017

Ikan Nila sebagai Predator Kutu ikan di Kolam Gurame




Pernahkan Anda melihat ikan nila yang terserang parasit Lernea atau Argulus ? Lernea yang sering menyerang ikan mas dan Argulus (kutu ikan) yang sering menyerang ikan gurame. Parasit tersebut khas terhadap jenis ikan tertentu.

Parasit tersebut dibawa ikan masuk ke kolam oleh ikan liar, misalnya ikan seribu. Parasit akan berkembang pada lingkungaan yang kaya bahan organik. Keturunan parasit akan hidup di media budidaya. Tinggal menunggu saat yang tepat parasit ini akan menempel pada ikan yang dipelihara.

Pada kolam stagnan perkebangbiakan parasit berkemungkinan lebih cepat dibandingkan dengan kolam yang ada aliran masuknya. Pada kolam yang ada aliran airnya membuat kualitas media budidaya lebih bagus. Ini menyebabkan benih parasit ikut terbawa aliran air. Pada kolam stagnan yang tidak ada penggantian airnya membuat benih parasit tumbuh subur di areal tersebut.

Kolam pembesaran gurame dengan kolam stagnan perlu diberi ikan nila yang berukuran kecil agar dapat mengendalikan pertumbuhan parasit, terutama Argulus. Ikan nila ini juga sebagai detektor penurunan kualitas air. Bila kualitas air menurun, ikan nila akan mati terlebih dahulu.

Sebaiknya penebaran ikan nila dari awal atau bersamaan dengan penebaran ikan gurame, sehingga ikan nila berfungsi dari awal ikut mengendalikan pertumbuhan parasit Argulus ini.

Namun bila sudah terserang kutu ikan boleh juga dicoba dengan penebaran ikan nila segabai pengendali kutu ikan. Baca juga Kutu ikan pada induk mas dimakan ikan nila

Argulus di samping menyerang kolam pembesaran gurame juga besar kemungkinnnya untuk menyerang induk gurame di kolam pemijahaan. Hal ini sering terjadi paada kolaam yang stagnan.

Sunday, March 26, 2017

Ikan Nila sebagai Detektor Kualitas Air Kolam Gurame



Pembesaran ikan gurame yang berlangsung bisa lebih dari setahun memerlukan teknik tersendiri untuk menjaga kualitas airnya. Hal ini terutama pada kolam stagnan tanpa pemasukan air atau hanya penambahan air untuk mengatasi rembes dan penguapan. Pada kolam demikian penumpukan bahan organik akan berlangsung selama pemeliharaan ikan. Sebagai gambaran apabila pakan yang masuk 1 ton bisa jadi tumpukan bahan organiknya sebanyak lebih dari 75% dari pakan yang masuk.

Dengan adanya ikan nila, maka akan terdeteksi kualitas air. Ikan nila akan megap-megap setiap pagi. Bila sore megap-megap di permukaan air menandakan kualitas air lebih buruk lagi. Akan lebih buruk lagi bila siang hari juga masih megap-megap di permukaan. Ikan gurame nafsu makannya kurang dan sering berontak beterbangan melompat ke atas permukaan air di kolam. Pada saat inilah perlu penggantian air atau minimal penambahan air. Dan akan lebih baik lagi bila dibuang tumpukan bahan organik dengan cara disipon atau dibuang dengan bahan organiknya dimasukkan ke dalam karung, diangkat untuk dibuang.

Namun bila ditemukan ikan nila keburu mati, berarti kita terlambat. Dalam situasi demikian tidak diberi pakan, buang bahan organiknya, dan tambah air baru. Dalam menangani ikan gurame, kita harus perlahan-lahan, tidak boleh menimbulkan gerakan mendadak yang akan membuat ikan gurame terkejut dan melompat ke atas permukaan dan menumbur segala sesuati yang ada di hadapannya.

Kejadian ini banyak terjadi di musim kemarau. Kalau musim hujan tidak terjadi, karena selalu terjadi penambahan air. Salah satu kendala pembatas budidaya ikan di lahan yang sedikit air, memang harus menghemat air. Pengelolaan kualitas airnya dengan membuat dasar kolam lebih bersih dari segala tumpukan bahan organik yang akan menjadi racun bagi ikan.

Saat musim kemarau ada keuntungannya biasanya ikan gurame lebih tahan. Pada saat musimhujan biasanya banyak penyakit yang menyerang, terutama saat masih berukuran benih. Yang menjadi momok saat musim kemarau ini adanya tumpukan bahan organik yang bila tidak dikendalikan dapat membunuh ikan gurame secar total. Karena adanya gas racun dalam bahan organik yang berlebihan.

Saturday, March 4, 2017

ANALISA USAHA PEMBESARAN GURAME

ANALISA USAHA PEMBESARAN GURAME

https://agribisnisbenihikan.blogspot.co.id/



Usaha pembesaran ikan gurame cukup menggiurkan bagi para peminat usaha perikanan. Dengan harga yang tinggi, dapat dipelihara pada kolam yang menggenang, pakan sebagian dari daun tumbuhan lunak ini, merupakan usaha yang tidak banyak memerlukan modal. Walaupun pertumbuhan yang lambat, akan tetapi semakin besar ikannya menjadikan harga lebih mahal. Berlainan dengan lele yang semakin besar ikannya semakin rendah harganya. Berikut ini saya sajikan analisa pembesaran ikan gurame pada 3 wadah yang berbeda yang terdiri atas :

1.Pembesaran Ikan Gurame dengan Teknologi Kolam Terpal

2.Teknologi Pembesaran Ikan Gurame di Air Payau

3.Teknologi Pemesaran Gurame di Kolam Dalam 2 m.

Analisa ini disalin dari Majalah TRUBUS.



Analisa Usaha Pembesaran Ikan Gurame dengan Teknologi Kolam Terpal.









Spesefikasi




Jenis bibitgurami soang



Ukuran bibit250 gr/ekor



Populasi350 ekor



Luas kolam32 m2



Lama usaha5 bulan

AInvestasi




1Sewa lahan 100 m2 1th

30,000

2Pembuatan kolam (10 X)

150,000

3Diesel (10 th)

3,000,000

4Terpal (5 th)

350,000

5Selang 20 m (5 th)

50,000

6Sipon (2 th)

20,000





3,600,000
BBiaya Operasional





UraianVolSatuan

1Bibit kg87.523,000 2,012,500

2Pelet kg 1986,600 1,306,800

3Hijauan kg750250 187,500

4Sekam Krg203,000 60,000

5Vitamin C dan B13,000 3,000

6Bakteri nitrococcus ltr11,700 1,700

7Bakteri lactobacilus ltr1450 450

8Garam16,000 6,000

9Solar125,000 25,000

10Tenaga kerja1150,000 150,000

11Penyusutan kolam115,000 15,000

12Penyusutan terpal130,000 30,000

13Penyusutan diesel1125,000 125,000

14Penyusutan sewa lahan115,000 15,000

15Penyusutan selang14,200 4,200

16Penyusutan sipon14,500 4,500





3,946,650
CPenerimaan





Gurame kg23023,000 5,290,000
DKeuntungan (C - B)


1,343,350
EPertimbangan Usaha




1BEP Harga

17,159.35

2BEP Volume

171.59

3B/C

1.340377282

4NPV(Net Present Value)




R x 1/ (1+0,0083) pangkat 5

5,075,827


Dengan asumsi bunga bank 10%/th, R yg akan diperoleh




5 bln mendatang senilai Rp 5.075.827.


Dengan asumsi bunga bank 10%/th, R yang diperoleh 5 bulan mendatang senilai Rp. 5.075.827,-

Harga-harga diperhitungkan akhir Januari 2010 diolah dari petani ikan di Kulon Progo, DIY.



Teknologi Pembesaran Ikan Gurame di Air Payau




Teknologi Air Payau




Spesefikasi




Jenis bibitgurami soang



Ukuran bibit50 gr/ekor
175


Populasi35007ek/m2


Luas kolam500 m2



Lama usaha8 bulan

A
Investasi



1Sewa lahan 500 m2 1th

1.000.000

2PVC 4 inch 2 btg (5 th)

300.000

3Diesel (10 th)

3.000.000

4Selang 100 m (5 th)

250.000













Jumlah

4.550.000
B
Biaya Operasional




UraianVolSatuan

1Bibit ekor35001.200 4.200.000

2Pelet kg 22006.700 14.740.000

3Hijauan kg3600250 900.000

4Kapur kg203.000 60.000

5Solar1750.000 750.000

6Tenaga kerja1720.000 720.000

7Penyusutan diesel1200.000 200.000

8Penyusutan sewa lahan1670.000 670.000

9Penyusutan selang133.000 33.000

10Penyusutan PVC140.000 40.000

11




12




13




14




15




16





Jumlah

22.313.000
C
Penerimaan




Gurame kg200021.000 42.000.000
D
Keuntungan (C - B)

19.687.000
E
Pertimbangan Usaha



1BEP Harga

11.156,50

2BEP Volume

1.062,52

3B/C

1,882310761

4NPV(Net Present Value)




R x 1/ (1+0,0083)pangkat8

39.312.544 













Dengan asumsi bunga bank 10%/th, R yang diperoleh 10 bulan mendatang senilai Rp. 39.312.544,-

Harga-harga diperhitungkan akhir Januari 2010 diolah dari petani ikan di Puntang, Losarang, Indramayu.



Teknologi Pemesaran Gurame di Kolam Dalam 2 m




Teknologi Kolam Dalam




Spesefikasi




Jenis bibitgurami soang



Ukuran bibit300 gr/ekor
360


Populasi1200 ekor4ek/m2


Luas kolam300 m2



Lama usaha4 bulan

A
Investasi



1Sewa lahan 300 m2 1th

750.000

2Pembuatan kolam (20 th)

10.500.000

3Diesel (10 th)

3.000.000

4Selang 100 m (5 th)

250.000

5PVC 4 inc 2 btg

300.000

6





Jumlah

14.800.000
B
Biaya Operasional




UraianVolSatuan

1Bibit kg36024.000 8.640.000

2Pelet Zak40180.550 7.222.000

3Hijauan kg1800250 450.000

4Solar1


5Tenaga kerja1125.000 125.000

6Penyusutan kolam1175.000 175.000

7Penyusutan diesel1100.000 100.000

8Penyusutan sewa lahan1250.000 250.000

9Penyusutan selang117.000 17.000

10Penyusutan PVC120.000 20.000

11




12




13




14




15




16





Jumlah

16.999.000
C
Penerimaan




Gurame kg95024.000 22.800.000
D
Keuntungan (C - B)

5.801.000
E
Pertimbangan Usaha



1BEP Harga

17.893,68

2BEP Volume

708,29

3B/C

1,341255368

4NPV(Net Present Value)




R x 1/ (1+0,0083)pangkat4

22.058.490
Dengan asumsi bunga bank 10%/th, R yang diperoleh 4 bulan mendatang senilai Rp. 22.058.590,-

Harga-harga diperhitungkan akhir Januari 2010 diolah dari petani ikan di Banjarnegara, Jateng.

Selengkapnya perhitungan excel ini dapat Anda cermati, silahkan klik ANALISA USAHA PEMBESARAN GURAME DI 3 WADAH YANG BERBEDA


Mohon perkenan koreksinya.

Share

by : Idesat